Pulau Kemaro.


Ditengah Sungai Musi terdapat sebuah pulau bernama Pulau Kemaro. Nama tersebut berarti pulau yang tidak pernah tergenang air, walaupun air pasang besar, pulau tersebut tidak akan kebanjiran dan akan terlihat dari kejauhan terapung-apung diatas perairan Sungai Musi.

Pulau ini mempunyai legenda tentang kisah cinta Siti Fatimah putri Raja Palembang yang dilamar oleh anak Raja China yang bernama Tan Bun Ann. Syarat yang diajukan Siti Fatimah pada Tan Bun Ann adalah menyediakan 9 guci berisi emas, keluarga Tan Bun Ann menerima syarat yang diajukan.

Read more of this post

Taman Hutan Wisata Punti Kayu.


Hutan Wisata Punti Kayu ini dapat di jangkau dengan kendaraan umum trayek Km 12 yang letaknya sekitar 7 Km dari pusat kota dengan luas + 50 ha. Sejak tahun 1998 telah ditetapkan sebagai hutan lindung.

Read more of this post

Sungai Musi.



Sungai Musi dengan Jembatan Ampera sebagai latar belakang

SUNGAI MUSI adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Dengan panjang 750 Km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatera dan membelah Kota Palembang menjadi dua bagian. Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang pun melintas di atas sungai ini. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat. Di tepi Sungai Musi terdapat Pelabuhan Boom Baru dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.

Read more of this post

Benteng Kuto Besak.


Bangunan ini dibangun selama 17 tahun di mulai pada tahun 1780 dan diresmikan pemakaiannya pada hari senin tanggal 21 Februari 1797. Pemprakarsa pembangunan benteng ini adalah Sultan Mahmud Badaruddin I (1724 – 1758) dan pembangunannya dilaksanakan oleh Sultan Mahmud Badaruddin, sebagai pengawas pembangunan dipercayakan kepada orang-orang China.

Read more of this post

Rumah Tradisional Limas.


Rumah Limas merupakan prototipe rumah tradisional Palembang. Selain ditandai dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah tradisional ini memiliki lantai bertingkat-tingkat yang disebut Bengkilas dan hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan. Para tamu biasanya diterima diteras atau lantai kedua.

Kebanyakan rumah limas luasnya mencapai 400 sampai 1000 meter persegi atau lebih, yang didirikan diatas tiang-tiang dari kayu unglen atau ulin yang kuat dari tanah dan air. Dinding, pintu dan lantai umumnya terbuat dari kayu tembesu. Sedang untuk rangka digunakan kayu seru. Setiap rumah terutama dinding dan pintu diberi ukiran.

Read more of this post