Ribuan Hektare Lahan Transmigrasi Terbakar


Ribuan Hektare Lahan Transmigrasi Terbakar
Asap: Ribuan hektare lahan milik warga transmigrasi Desa Tanjung Beringin, Tanjung Lubuk, OKI, hangus terbakar sehingga menyebabkan asap tebal di desa tersebut

________________________________________

KAYUAGUNGsekitar 2.000 hektare (ha) lahan milik warga transmigrasi Desa Tanjung Beringin, Tanujng Lubuk, OKI, sejak seminggu ini habis dilalap api. Selain itu, sekitar 120 ha kebun sawit milik PT SES juga terbakar.

Menurut Sekdes Tanjung beringin, Syafarudin mengatakan, lahan milik warga trans tersebut memang lahan kosong yang rencananya akan dibuka untuk ditanami padi. “Kami tidak bisa memadamkan api karena merupakan lahan gambut. Namun api mulai padam setelah mendekati bibir kanal. Juga berkat bantuan perusahaan, warga, dan bantuan babinsa membuat api tidak meluas lagi,” bebernya, kemarin (16/9).

Diakui sekdes, memang lahan transmigrasi di Desa Tanjung Beringin setiap datang musim kemarau panjang sering kebakaran. Bahkan, beberapa tahun lalu terjadi kebarakan hebat yang meratakan puluhan rumah warga transmigrasi. “Kami tidak tahu api berasal dari mana. Meskipun api sudah mulai padam, asap tebal masih menyelimuti Desa Tanjung Beringin,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut, Dandim 0402/OKI Letkol Inf M Arif Suryandaru bersama Camat dan Danramil Tanjung Lubuk, kemarin, meninjau lokasi kebakaran lahan di Dusun III, Desa Tanjung Beringin, Tanjuk Lubuk, OKI.

Diakui Dandim, akibat kebakaran banyak tersisa kabut asap yang sangat pekat hingga menyakitkan mata dan menyesakkan napas. “Kami masuk lokasi dengan menggunakan sepeda motor,” ujarnya. Ditambahkan Dandim, di Kabupaten OKI memang banyak terdapat titik api, salah satunya di lokasi ini. “Kalau memang keadaan seperti ini, apabila tidak turun hujan kemungkinan kabut asap bisa terjadi satu hingga dua minggu ke depan. Karena lahan yang terbakar merupakan lahan gambut,” ujar Dandim.

Ia kembali mengimbau warga agar dalam membuka lahan untuk bercocok tanam tidak dilakukan dengan cara dibakar, apalagi saat musim kemarau seperti ini. “Kabut asap yang ditimbulkan dapat membahayakan kesehatan dan merugikan banyak pihak,” ungkapnya. (hak/lia/ce5)

Sumatera Ekspres, Rabu, 17 September 2014

About Iwan Lemabang
Aku hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa.

Leave a comment